AAA – Dalam perjalanan di tanah dayak kali ini, sangkay city blog melakukan perjalanan ke kab. Barito Selatan. Ke kota Buntok dan, Kalahien, dan Mabuan.
Dari Tamiang Layang ke Buntok memerlukan watu tempuh sekitar 2 jam, tujuan nya adalah ingin melihat sungai barito secara lansung dan aktifitas masyarakat Barito Selatan.
Tempat menarik yang kami kunjungi adalah pinggir Sungai barito yang ada di kota buntok, oleh masyarakat setempat di namai IRING WITU yang artinya pinggir barito.
Seperti gambar di atas, terlihat luasnya sungai barito yang ada di barsel, prov. Kalimantan Tengah.
Setelah selesai di Buntok, perjalanan kami lanjutkan ke desa Kalahien, desa yang memiliki jembatan penghubung antar kabupaten yang ada di kawasan DAS Barito dengan kota Palangaka Raya.
Baca juga : Bundaran Dahani Dahanai Tuntung Tulus
Sampai di desa Kalahien, yang kami tuju adalah IRING BARITO, tepatnya dibawah jembatan Kalahien, kebetulan waktu itu perjalanan kami musing kemarau, jadi air barito sedang surut. Hal ini membuat kami bisa bermain di pasir dibawah jembatan Kalahien.
Seperti di pantai rasanya, menikmati hembusan angin di pinggir sungai Barito atau dengan sebutan kami IRING BARITO.
Perlu anda ketahui juga di kalahien, Masyarakat nya adalah Suku Dayak Dusun Maanyan, masih banyak situs situs sejarah di desa ini, bukti tanggung jawab masyarakat akan budayanya.
Baca Juga : Buntok Kota Batuah
Tempat yang terakhir adalah desa Mabuan, desa ini berseblahan dengan desa Kalahien. Desa Mabuan adalah desa yang menarik menurut kami. Itulah yang menjadi daya tarik bagi kami, beberapa situs sejarah ada di desa tersebut.
Desa di yang satu ini cukup unik, karena tersembunyi, bisa admin katakana, desa ini adalah desa tersembunyi di balik daun. Haha…
Well.. itu lah sedikit cerita tentang perjalanan kami ke Iring Witu, Iring Barito, Barito Selatan. Nikmati dunia dengan bersyukur, karena kita anak merdeka ; anak-anak semua bangsa. Tabe.
Dari Tamiang Layang ke Buntok memerlukan watu tempuh sekitar 2 jam, tujuan nya adalah ingin melihat sungai barito secara lansung dan aktifitas masyarakat Barito Selatan.
Tempat menarik yang kami kunjungi adalah pinggir Sungai barito yang ada di kota buntok, oleh masyarakat setempat di namai IRING WITU yang artinya pinggir barito.
iring witu |
Setelah selesai di Buntok, perjalanan kami lanjutkan ke desa Kalahien, desa yang memiliki jembatan penghubung antar kabupaten yang ada di kawasan DAS Barito dengan kota Palangaka Raya.
Baca juga : Bundaran Dahani Dahanai Tuntung Tulus
Sampai di desa Kalahien, yang kami tuju adalah IRING BARITO, tepatnya dibawah jembatan Kalahien, kebetulan waktu itu perjalanan kami musing kemarau, jadi air barito sedang surut. Hal ini membuat kami bisa bermain di pasir dibawah jembatan Kalahien.
iring barito |
Perlu anda ketahui juga di kalahien, Masyarakat nya adalah Suku Dayak Dusun Maanyan, masih banyak situs situs sejarah di desa ini, bukti tanggung jawab masyarakat akan budayanya.
Baca Juga : Buntok Kota Batuah
Tempat yang terakhir adalah desa Mabuan, desa ini berseblahan dengan desa Kalahien. Desa Mabuan adalah desa yang menarik menurut kami. Itulah yang menjadi daya tarik bagi kami, beberapa situs sejarah ada di desa tersebut.
Desa di yang satu ini cukup unik, karena tersembunyi, bisa admin katakana, desa ini adalah desa tersembunyi di balik daun. Haha…
barito selatan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar