Rabu, 31 Agustus 2016

#PERJALANANDITANAHDAYAK - EPISODE 1

LEWU HANTE - BARITO TIMUR

AAA - Yapp pada hari ini sesuai janji kami kemaren kami akan mengadakan sebuah project rahasia dan project rahasia itu adalah sebuah video dokumenter perjalanan kami ke berbagai tempat wisata di di kalimantan. Khususnya kalimantan tengah pada video kali ini kami mengujungi salah satu objek wisata yang ada di Barito Timur atau disingkat Bartim,
     yaitu lewu hante

               bisa di baca disini : wisata lewu hante - Barito Timur


langsung cek videonya ya
 

mungkin masih banyak kesalahan dalam video, saran dan kritikan akan sangat membantu agar kami bisa terus berkarya

Tonton juga :

#PERJALANANDITANAHDAYAK – EPISODE 1
#PERJALANANDITANAHDAYAK – EPISODE 2
#PERJALANANDITANAHDAYAK – EPISODE 3
#PERJALANANDITANAHDAYAK – EPISODE 4


Tabe Salamat panalu lagi

Muntay_langit

Daftar Kabupaten dan Kota di Pulau Kalimantan (Indonesia)

AAA – Negara Indonesia adalah negara kepulauan, salah satunya adalah Kalimantan. Pulau Kalimantan sendiri terbagi menjadi 3 negara bersama dengan Malaysia dan Brunai Darusalam.
Nah.. dalam artikel ini kami akan memberikan daftar Kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan (Indonesia). Di Indonesia pulau kalimantan terbagi menjadi 5 Provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Barat (KALBAR)
1.    Kabupaten Bengkayang
2.    Kabupaten Kapuas Hulu
3.    Kabupaten Kayong Utara
4.    Kabupaten Ketapang
5.    Kabupaten Kubu Raya
6.    Kabupaten Landak
7.    Kabupaten Melawi
8.    Kabupaten Mempawah
9.    Kabupaten Sambas
10.    Kabupaten Sanggau
11.    Kabupaten Sekadau
12.    Kabupaten Sintang
13.    Kota Pontianak
14.    Kota Singkawang

Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL)
1.    Kabupaten Balangan
2.    Kabupaten Banjar
3.    Kabupaten Barito Kuala
4.    Kabupaten Hulu Sungai Selatan
5.    Kabupaten Hulu Sungai Tengah
6.    Kabupaten Hulu Sungai Utara
7.    Kabupaten Kotabaru
8.    Kabupaten Tabalong
9.    Kabupaten Tanah Bumbu
10.    Kabupaten Tanah Laut
11.    Kabupaten Tapin
12.    Kota Banjarbaru
13.    Kota Banjarmasin

Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG)
1.    Kabupaten Barito Selatan
2.    Kabupaten Barito Timur
3.    Kabupaten Barito Utara
4.    Kabupaten Gunung Mas
5.    Kabupaten Kapuas
6.    Kabupaten Katingan
7.    Kabupaten Kotawaringin Barat
8.    Kabupaten Kotawaringin Timur
9.    Kabupaten Lamandau
10.    Kabupaten Murung Raya
11.    Kabupaten Pulang Pisau
12.    Kabupaten Sukamara
13.    Kabupaten Seruyan
14.    Kota Palangka Raya

Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)
1.    Kabupaten Berau
2.    Kabupaten Kutai Barat
3.    Kabupaten Kutai Kartanegara
4.    Kabupaten Kutai Timur
5.    Kabupaten Mahakam Ulu
6.    Kabupaten Paser
7.    Kabupaten Penajam Paser Utara
8.    Kota Balikpapan
9.    Kota Bontang
10.    Kota Samarinda

Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di provinsi Kalimantan Utara (KALTARA)
1.    Kabupaten Bulungan
2.    Kabupaten Malinau
3.    Kabupaten Nunukan
4.    Kabupaten Tana Tidung
5.    Kota Tarakan

Demikian daftar kota dan juga kabupaten yang terdapat di pulau Kaliamantan (Indonesia). Semoga dapat bermamfaat bagi anda.

Kamis, 25 Agustus 2016

Asal Usul Bukit Batu Pertapaan Tjilik Riwut

AAA – Bukit batu Tjilik Riwut merupakan salah satu tempat objek wisata yang terkenal di Prov. Kalimantan Tengah. Bukit Batu tersebut merupakan tempat Balampah atau Bartapa salah satu pahlawan nasional Tjilik Riwut.
Tempat yang sakral tersebut memiliki Legenda atau Asal usul nya sendiri, maka penulis melakukan pencarian di internet dan menemukan artkel tentang asal usul atau cerita bukit batu. 
Berikut ceritanya :
 

Kisah dimulai saat seorang penduduk desa Tumbang Liting yang bernama Burut Ules. Ia seorang yang bakaji. Pada suatu hari, seorang diri ia pergi menuju ke suatu tempat untuk membuka lahan perladangan. Tanpa kawan, ia kerja keras, membabat hutan, membangun pondok untuk tempat beristirahat, tanpa melupakan tradisi leluhurnya yaitu memohon izin terlebih dahulu kepada segala mahluk yang tidak terlihat oleh mata jasmani, penunggu daerah tersebut.

Suatu siang ketika Burut Ules merasa lelah, beristirahatlah ia sejenak di bawah sebuah pohon rindang yang tinggi dan telah berusia ratusan tahun. Dengan posisi tiduran sambil berbantalkan tangan, matanya menerawang jauh ke depan. Matahari bersinar terik, namun karena berada di rimba raya, sepoi-sepoi angin menyentuh lembut kulitnya, sejuk terasa, dan kantuk mulai datang menyerang. Akan tetapi ketika Burut Ules nyaris terlelap, ia terperanjat dan langsung melompat bangkit.

Dilihatnya tujuh perempuan cantik yang sangat menawan turun dari langit langsung menuju telaga yang ada didekatnya. Saat itu hujan rintik-rintik namun matahari masih bersinar dengan teriknya. Menyaksikan hal tersebut dengan mengendap-ngendap Burut Ules mendekati telaga. Sambil bersembunyi ia mengintip rombongan kecil tersebut. Gadis-gadis itu langsung membuka pakaian, besaluka tanpa penutup dada, dan terjun berenang, ceria, penuh tawa canda nan meriah.

Burut Ules terpana, mata tak berkedip menyaksikan pemandangan itu. Salah seorang yang nampak paling muda dalam kelompok itu, gerak geriknya membuat Burut Ules sangat terpesona. Tanpa sepengetahuan si gadis, matanya menatap tajam ke arah sang dara. Saat itu juga Burut Ules langsung jatuh cinta.

Setelah puas mandi dan berenang, kelompok kecil itu naik ke darat, kembali berpakaian dan melompat ke angkasa menuju langit. Sejak saat itu Burut Ules menjadi susah, resah, gelisah. Ia sangat menyesali dirinya mengapa pada saat itu tidak langsung memeluk si perempuan bungsu yang sedang mengenakan pakaiannya seusai mandi, padahal jarak antara mereka tidak jauh. Rasa sesal tersebut sangat menderanya hingga tidur tak nyenyak makan pun ia tak kenyang.

Suatu hari ketika matahari sedang bersinar terik dan turun hujan rintik-rintik, bergegas Burut Ules ke semak-semak menunggu dan mengamati telaga tempat idaman hatinya mandi. Usaha dan penantiannya tidak sia-sia, tidak lama kemudian di angkasa terlihat buah hatinya dengan saudara-saudaranya menukik menuju telaga. Menyaksikan hal tersebut, jantung Burut Ules nyaris copot. Pelan-pelan Burut Ules menarik nafas panjang untuk menenangkan diri.

Kemudian Burut Ules melihat adegan ulangan yang pernah ia saksikan. Ketujuh dara yang baru tiba langsung membuka pakaian, dengan ceria terjun ke telaga, mandi sambil berenang, penuh tawa ria. Namun ketika mereka menginjak tanah kembali untuk berpakaian, ketika itu pula Burut Ules mendadak muncul diantara mereka dan serta merta memeluk buah hatinya. Kepanikan pun terjadi, kelompok kecil tersebut tergesa-gesa memakai pakaiannya masing-masing langsung lompat menuju langit dengan meninggalkan si adik bungsu yang ketakutan dalam pelukan erat Burut Ules.

Ketika semua kakaknya telah pergi meninggalkannya, si bungsu berkata kepada Burut Ules: “Mengapa aku kau sekap? Apa salahku? Dan apa maumu? Bila kau ingin membunuhku, silahkan bunuh aku, aku tak akan melawan”.

Burut Ules tak mampu menjawab pertanyaan beruntun itu, ia hanya menjawab singkat, bahwa ia mencintai dan ingin menikahinya. Si bungsu langsung membalas pelukan Burut Ules dan resmilah mereka menjadi suami isteri.

Selanjutnya Burut Ules sibuk menyembunyikan pakaian yang pernah dipakai oleh isterinya saat pertama mereka bertemu. Ia khawatir isterinya akan meninggalkannya apabila pakaian tersebut dipakai lagi oleh isterinya. Untuk selanjutnya pakaian baru yang terbuat dari kulit kayu, yang ia berikan kepada isterinya. Singkat cerita, isteri Burut Ules hamil dan lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama.... Burut Ules hidup bahagia bersama anak dan isterinya.

Suatu hari muncul seorang pemuda, mamut menteng, hitam, tinggi besar mengunjungi keluarga itu. Isteri Burut Ules mengenalkan kepada suaminya bahwa pemuda tersebut adalah salah seorang saudaranya yang datang untuk mengunjungi mereka. Burut Ules menerima kehadiran pemuda tersebut dengan baik, bahkan pemuda itu diizinkan turut menginap di rumahnya.

Namun, lama kelamaan Burut Ules merasa curiga karena setiap mandi di telaga, mereka selalu pergi berdua, berenang ceria, dan hanya berdua. Anak mereka yang masih bayi ditinggal begitu saja di gubuk. Rasa cemburu mulai muncul, namun apabila Burut Ules menanyakan hal tersebut, isterinya selalu memberikan jawaban yang sama, bahwa pemuda tersebut benar saudaranya.
Teguran untuk mandi renang berdua di telaga telah diberikan, namun acara renang bersama tetap juga berlanjut. Timbul kemarahan Burut Ules.

Suatu hari, pada saat yang tepat, Burut Ules menikam pemuda hitam tinggi besar tersebut dengan tombak hingga tewas dan seketika jasadnya gaib. Sekalipun tombak yang dipakai untuk membunuh telah disembunyikan, namun hal itu diketahui juga oleh isterinya.

Ketika Burut Ules pulang ke rumah, dijumpainya isterinya berdiri di hejan sambil menggendong anak lelaki mereka satu-satunya. Ketika melihat Burut Ules datang, dengan nada penuh duka isterinya mengatakan bahwa ia sangat sedih dan kecewa karena suaminya tidak lagi mempercayainya bahkan tega membunuh saudaranya. Oleh karena itu ia bertekad untuk pulang ketempat asalnya dengan membawa serta putra mereka.

Sebelum pergi, masih sempat isterinya berpesan bahwa kelak dikemudian hari apabila anak turunan Burut Ules membutuhkan bantuannya, maka anak semata wayang mereka akan selalu siap membantu. Dikatakan pula bahwa kelak apabila anak mereka telah dewasa, ia tidak dapat hidup dan berdiam di alam dimana ibunya berada karena ayah dan ibunya berasal dari alam yang berbeda. Oleh karena itu apabila anak mereka telah dewasa, ia akan kembali ke alam ayahnya. Setelah berkata demikian anak dan ibu lenyap dari pandangan mata Burut Ules dan Burut Ules menjadi sedih tak terhingga.

Sesal kemudian tak berguna. Burut Ules mencoba bangkit dari kesedihannya. Hari-harinya ia habiskan untuk kerja keras, letih tidur dan kerja lagi, kerja, kerja, dan terus bekerja. Begitu seluruh waktunya ia lalui untuk bekerja mengurus ladang, menangkap ikan, dan banyak kegiatan lain yang ia lakukan.

Waktu berlalu, sedikit demi sedikit Burut Ules mampu bangkit kembali dari kesedihan akibat ditinggal pergi oleh isteri dan anaknya. Kemudian kawinlah ia dengan anak Kutat. Dari perkawinan ini lahirlah dua orang anak, seorang laki-laki dan seorang perempuan. Diyakini bahwa hingga kini Burut Ules tidak pernah meninggal dunia tetapi gaib ke alam lain.

Suatu hari di Teluk Derep, Tumbang Kasongan, terdengar suara gemuruh halilintar memekakkan telinga. Petir kilat sambar menyambar. Saat itu sebuah batu besar diturunkan dari langit. Diyakini bahwa anak Burut Ules yang telah gaib bersama isteri pertamanya, saat itu telah dewasa. Sesuai janji, apabila telah dewasa ia akan kembali ke alam tempat bapaknya bertempat tinggal, maka janji itu telah ditepati.

Batu yang diturunkan dari langit yang kemudian terkenal dengan nama Bukit Batu

Dan sekarang tempat tersebut diyakini sebagai tempat kediamannya, walau tak terlihat dengan mata jasmani, namun ia ada di sana sebagai Raja dan penguasa daerah tersebut.

Demikian cerita tentang Bukit Batu, Tabe

Sumber : http://www.nila-riwut.com/id/tjilik-riwut/bukit-batu-pertapaan-pahlawan-nasional-tjilik-riwut

Sabtu, 20 Agustus 2016

Obyek Wisata Gua Liang Kantin, Muara Uya

AAA – Explore Tabalong. Adalah provinsi terkecil di pulau Kalimantan dengan mayoritas penduduk suku Banjar atau orang Banjar, tapi di daerah kab. Tabalong sering di sebut orang Hulu Sungai.

Terletak di kampung gendawang, desa Salikung, kec. Muara Uya. Tabalong, Kalsel terdapat objek wisata menarik yang bernama Gua Liang Kantin. Berlokasi di kaki Gunung Batu Kumpai.
Menarik nya di dalam gua ini anda dapat melihat Stalaktit dan Stalakmit yang sangat mengagumkan dan indah.

Setelah anda memasuki pinu gerbang selamat datang di objek wisata goa liang kantin, anda akan di suguhkan dengan dengan pemandangan dari gunung batu kumpai dan hamparan sawah yang luas.

Baca Juga :

Selain melihat panorama alam dari pegunungan dan pemandangan gua yang indah dan menarik ini. Tempat ini juga memberikan gambaran sejarah dan menyimpan legenda rakyat yang dibuktikan dengan bentuk-bentuk batuan seperti meja, kursi serta alat alat pada zaman dahulu yang membatu.

Nama Liang Kantin sendiri berasal dari Legenda Rakyat dan juga pemandangan dari bentuk batu dan ruang gua yang mirip dengan sebuah Kantin. Maka tempat ini di sebut dengan Gua liang kantin.

Tempat wisata ini berjarak sekitar 52 Km dari pusat kota Tanjung, Kab. Tabalong dan masuk sekitar 2 Km dari jalan besar lintas provinsi Kaltim – Kalsel.

Di kecamatan Muara Uya juga banyak terdapat tempat-tempat wisata yang berpotensi tinggi seperti Air terjun nimban, air terjun riam mesi, dan batu bahatap atau sungai silikung, serta gua kelelawar. Semua tempat wisata tersebut terdapat di desa Silikung.

Banyak nya objek wisata tersebut tentunya menjadi daya tarik tersendiri serta dapat menambah pendapatan daerah di bidang pariwisata. Dengan promosi wisata yang baik, tentu akan banyak mendatangkan wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara. Mengingat sekarang banyak wisatawan yang suka melakukan penjelajahan di ke tempat tempat wisata dan temapat wisata tersebut tentunya ada di lah hutan atau di pinggiran sungai kalimantan.

Baca Juga :

Silahkan datang ke tempat wisata Liang Kantin ini! Semoga artikel ini bermamfaat bagi anda yang suka jalan-jalan. Terima kasih!.

Kamis, 18 Agustus 2016

Batu Balampah Pertapaan Tjilik Riwut

AAA – Tabe. Tulisan ini adalah riwayat seorang Tokoh Dayak yang dikenal dengan nama Tjilik Riwut, Tjilik Riwut merupakan pendiri provinsi kalimantan tengah.
Di tulisan ini akan menggambarkan sedikit tentang Batu Balampah Pertapaan Tjilik Riwut yang juga merupakan salah satu tempat wisata yang ada di kab. Katingan, Kalimantan Tengah.

Riwut Dahiang yang bertempat tinggal di daerah Sungai Sala, sangat mendambakan anak laki-laki. Keinginan tersebut demikian kuat dan mendalam. Walau berkali-kali Piai Riwut isterinya telah melahirkan anak, namun apabila anak laki-laki yang lahir, selalu saja meninggal dunia dalam usia balita. Keinginan yang sedemikian kuat membawa Riwut Dahiang bermohon dengan khusuk kepada Hatalla. Maka pergilah ia menuju ke suatu tempat keramat yaitu Bukit Batu.

Di tempat itu Riwut Dahiang balampah dan bermohon untuk diberikan seorang putera laki-laki. Wangsit yang diperoleh menyatakan bahwa kelak di kemudian hari putra lelaki yang sangat didambakan itu akan mengemban tugas khusus bagi masyarakat sukunya.

Tanggal 2 Pebruari 1918, anak laki-laki yang sangat diharapkan lahir dengan selamat di sebuah kebun durian Kampung Katunen Kasongan Kalimantan Tengah.

Sejak kecil oleh ayahnya, Tjilik Riwut sering diajak ke Bukit Batu sehingga bagi Tjilik Riwut kecil tempat itu sudah tidak asing lagi baginya. Setelah melampaui usia balita, ketika sedang bermain-main dengan teman seusia, terkadang Tjilik Riwut begitu saja pergi meninggalkan teman-temannya menuju Bukit Batu. Entah apa yang ia lakukan disana, tak seorang pun tahu.

Ketika menginjak usia remaja, Tjilik Riwut mulai mengikuti tradisi orang tuanya, pergilah Tjilik Riwut seorang diri menuju Bukit Batu. Di Bukit Batu ia balampah. Wangsit pertama yang ia peroleh mengarahkannya untuk menyeberang laut menuju pulau Jawa. Ketika itu komunikasi dan transportasi dari pedalaman Kalimantan ke Jawa amatlah sulitnya. Dapat dikatakan hanya impian. Jangankan ke pulau Jawa, menuju Banjarmasin yang juga berada di pulau yang sama yaitu Kalimantan membutuhkan perjuangan.

Tjilik Riwut tak kenal putus asa, halangan dan kesulitan yang menghadang ia anggap sebagai tantangan. Segala macam cara telah ia lakukan baik berjalan kaki menerobos rimba, naik perahu dan rakit, asalkan bisa mencapai pulau Jawa. Akhirnya sampai juga ia ke Banjarmasin. Singkat cerita, ketika sampai di Banjarmasin, Tjilik Riwut berusaha mendapatkan pekerjaan yang ada peluang untuk menghantarkannya ke Pulau Jawa.

Pada tahun 1942 di Banjarmasin, tengah malam ketika semua orang sedang tidur, Tjilik Riwut bangun dari tidurnya dan langsung membangunkan kawan-kawannya yang sedang terlelap tidur. Dengan begitu yakin Tjilik Riwut mengatakan kepada kawan-kawannya bahwa ayahndanya Riwut Dahiang malam ini telah dipanggil Yang Kuasa.

Tentu saja semua kawan-kawannya terheran-heran, tak satupun yang percaya bahkan mengira bahwa Tjilik Riwut sedang mimpi. Namun dengan mantap dan penuh keyakinan sekali lagi ia mengatakan bahwa semua ini benar karena penguasa Bukit Batu baru saja datang menemuinya menyampaikan pesan tersebut dan mengatakan bahwa sejak saat itu Tjilik Riwut adalah teman terdekatnya.

Tjilik Riwut meminta teman-temannya untuk mencatat kejadian tersebut lengkap dengan tanggal dan jam terjadinya peristiwa. Djainudin, Essel Djelau dan seorang teman lagi langsung mencatat walau tidak begitu yakin bahwa apa yang dialami Tjilik Riwut tersebut benar terjadi. Untuk mengecek kebenaran firasat tersebut hanya mungkin apabila ada seorang warga yang berasal dari Kasongan datang ke Banjarmasin. Saat itu komunikasi tidak semudah saat ini. Belum ada telepon, belum ada layanan pos, pengiriman berita mungkin terjadi apabila ada kenalan yang datang dari kampung halaman.

Suatu hari ketika seorang kawan datang dari Kasongan ke Banjarmasin, Tjilik Riwut bergegas menanyakan keadaan orang tuanya. Memang benar pada saat firasat dirasakan, pada saat itulah ayah tercintanya pergi menghadap ke hadirat Illahi.
Di masa Revolusi ketika Tjilik Riwut telah berhasil mencapai pulau Jawa bahkan telah terlibat aktif dalam perjuangan menantang Belanda, dalam suatu kesempatan ia pulang kampung dan balampah di Bukit Batu. Ia mohon petunjuk dalam perjuangannya melawan penjajah. Dalam kesempatan itupun Tjilik Riwut bernazar untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka. Sesuatu ia peroleh begitu usai balampah yaitu sebuah batu berbentuk daun telinga. Wangsit yang ia peroleh mengatakan bahwa batu tersebut dapat digunakan untuk mendengarkan dan memonitor musuh apabila diletakkan pada daun telinganya. Namun setelah kemerdekaan diperoleh oleh bangsa Indonesia, batu telinga itu pun gaib.

Sumber : http://www.nila-riwut.com/id/tjilik-riwut/bukit-batu-pertapaan-pahlawan-nasional-tjilik-riwut

Sabtu, 13 Agustus 2016

Objek Wisata Air Terjun Riam Mambanin, Tabalong

AAA – Dengan senang hati karna kita bisa bertemu lagi di blog sangkay city. Di artikel kali ini kami akan mempromosikan wisata yang ada di kabupaten Tabalong, prov. Kalimantan Selatan.
 

Terletak di desa Marindi, kec. Haruai terdapat Objek Wisata Air Terjun Riam Membanin. Berjarak sekitar 45 km dari kota Tanjung ibukota Kab. Tabalong atau sekotar 40 menit waktu tempuh.
Air Terjun yang memiliki tinggi sekitar 5 meter memiliki panorama alam yang sangat indah dengan pepohonan yang ada di sekitar air terjun, sangat cocok bagi anda yang suka berwisata alam terbuka. Daya tarik utama di Tempat ini adalah air terjun dan batu-batu besar yang membentuk riam-riam kecil yang di aliri air dari pegunungan, tentunya airnya sangat bernih dan bersih.

Baca Juga :

Riam Membanin yang baru dibuka pada tahun 2007 ini dapat di akses dengan kendaraan roda 2 atau bagi yang suka berolahraga dengan berjalan sambil menikmati pemandangan alam serta kesegaran udara yang sehat bisa anda tempuh dengan waktu 1 jam berjalan.

Di perjalanan masuk ke wisata ini anda di suguhkan dengan dengan hembusan angin dari kebun karet yang luas dan kejernihan air dari anak-anak sungai serta pohon-pohon bambu, ladang dan kebun buah-buahan masyarakat setempat. Di tambah lagi dengan tumbuhan rotan yang melingkar di atas pepohonan yang dapat menambah sensasi wisata.

Sayangnya tempat wisata ini masih belum terkelola dengan baik, meski pada tahun 2010 pemerintah telah membangun jalan akses menuju riam membanin tapi masih belum sebagus tempat-tempat wisata lain nya yang ada di kab. Tabalong seperti air terjun lano dan riam kinarum. Pengelolaan tempat ini hanya dilakukan oleh masyarakat desa Marindi. Sebab, medan jalan yang dilalui pada saat musim penghujan seperti sekarang ini berlumpur dan licin, lalu ada yang menanjak atau menukik turun kemudian menyeberangi sungai kecil

Tapi sekarang, jalan menuju air terjun telah dibuat untuk roda 2 sekitar 3 km oleh warga sekitar, jadi untuk akses jadi lebih mudah, hanya saja tata ruang di kawasan Objek wisata ini masih belum di kelola dengan baik.

Baca juga :

Demikian yang dapat kami sampaikan untuk anda, datanglah ke kab. Tablong dan nikmati kekayaan alam nya. Ingat jangan buang sampah sembarangan!.

Kamis, 11 Agustus 2016

Batu Keramat di Pertapaan Tjilik Riwut Bukit Batu

AAA – Tjilik Riwut adalah salah satu pendiri prov. Kalimantan Tengah. Lahir di Kasongan, 2 Februari 1918. Wafat di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 17 Agustus 1987. ( umur 69 tahun ). 


Sedangkan dalam artikel ini admin akan membahas tentang beberapa batu-batu keramat yang ada di objek wisat bukit batu Tjilik Riwut. Jika anda sudah mengetahui tentang objek wisata ini, maka yang erlu anda ketahui selanjutnya adalah batu-batu sakral yang ada di kawasan Pertapaan.
Berikut daftar batu di Pertapaan Tjilik Riwut Bukit Batu :
 

1.    Batu Banama, memasuki areal bukit batu ini kita akan disambut oleh sebuah batu yang bernama BATU BANAMA – Banama dalam bahasa Sangiang artinya perahu besar. Batu ini adalah pintu gerbang untuk masuk ke lingkungan Bukit Batu. Kalau dilihat dari depan bentuknya mirip dengan peta Propinsi Kalimantan Tengah, dan batu ini juga menunjukan jumlah anak sungai yang ada di Kalimantan.

2.    Batu Keramat, yang memiliki hubungan dengan riwayat Tjilik Riwut

3.    Batu Sial, konon ini adalah tempat orang membuang sial, barang siapa yang mempunyai kesialan hidup maka dia dapat membuangnya dengan cara berniat menaiki batu ini. Sesampainya diatus batu dia “MELAHAP” – atau pekikan khas Dayak sebanyak tiga kali.

4.    Batu Dewa, Apabila berniat baik memohon sesuatu dan bisa menaiki batu ini niscaya akan terwujuds

5.    Batu Penyang, Batu ini berfungsi sebagai tempat meminta pegangan kekuatan mental spiritual dan keberanian dalam menghadapi musuh atau masalah disepanjang kita meyakini dengan niat baik.

6.    Batu Raja, apabila seseorang berjodoh dari batu ini akan muncul berupa batu kerikil. Jika seseorang pemimpin mendapatkan batu ini maka ia akan bersifat adil dan bijaksana.

7.    Batu Gaib, Batu ini didiami oleh Roh Gaib yang dapat menolong menusia dalam bentu wangsit dan memberikan barang pusaka. Apabila pantangan dalam pemberian pusaka itu dilanggar maka barang pusaka akan hilang atau gain

8.    Batu Tingkes,atau Nenung Pambelum – Kono jika bisa masuk dan keluar dari batu ini maka kehidupan akan senang dan bahagia serta terkabul keinginannya.

Demikian artikel tentang batu batu yang ada di Kab. Katingan, prov. Kalimantan Tengah, tepatnya di objek wisat bukit batu.

Sumber : Wiki Indo dan Folksofdayak.wordpress.com

Rabu, 10 Agustus 2016

Arti Lambang Kabupaten Tanah Bumbu

AAA - Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia
Berikut Arti Logo Kabupaten Tanah Bumbu :
1.    Bingkai Bersegi Lima dan Bintang
Dalam satu kesatuan objek gambar sebagai lambang/simbol ketuhanan, bahwa masyarakat Tanah Bumbu merupakan masyarakat yang agamis.
2.    Padi dan Kapas
Merupakan cita-cita Kabupaten Tanah Bumbu untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, tercukupinya kebutuhan pangan, sandang dan papan. jumlah butir padi 53 (lima puluh tiga) sebagai awal perjuangan menjadikan Kabupaten Tanah Bumbu (tahun 1953), dan jumlah butir kapas 27 (dua puluh tujuh) dimaksudkan sebagai simbol berdirinya Kabupaten Tanah Bumbu yaitu tanggal 27 Januari 2003.
3.    Perahu Tradisional
Prototype kapal tradisional (pinisi) dengan jumlah 5 (lima) buah layar terkembang, simbol jumlah wilayah Kabupaten Tanah Bumbu yang terdiri dari :
Kecamatan Batulicin;
Kecamatan Kusan Hulu;
Kecamatan Kusan Hilir;
Kecamatan Sungai Loban;
Kecamatan Sungai Danau.

Siap berlayar mengarungi samudera kehidupan baru untuk membangun dan mewujudkan cita-cita Kabupaten Tanah Bumbu serta berusaha mensejajarkan diri dengan kabupaten-kabupaten lain di wilayah NKRI.
4.    Laut bergelombang warna putih, biru laut dan gelombang
Kabupaten Tanah Bumbu sebagian merupakan lautan/perairan yang kaya akan sumber daya laut/perairan.
5.    Latar belakang warna coklat tanah pada tulisan Tanah Bumbu
Merupakan wujud kesuburan Kabupaten Tanah Bumbu.
6.    Warna hijau dalam bingkai segi lima
Merupakan wilayah daratan yang melimpah akan sumber daya alam yang meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertambangan.
7.    Gambar gunung warna hitam
Bahwa Kabupaten Tanah Bumbu kaya akan sumber daya alam yang melimpah ruah dan masih belum tergali secara maksimal.
8.    Slogan BERSUJUD pada pita pengikat antara padi dan kapas
Slogan BERSUJUD mempunyai arti Bersih, Syukur, Jujur dan Damai, bahwa dalam mewujudkan cita-cita yang luhur Kabupaten Tanah Bumbu berjuang sekuat tenaga dengan segala daya upaya yang dimiliki bersemboyankan BERSUJUD.

Itulah Pengertian Lambang Kab. Tanah Bumbu. Smoga bermamfaat dan menambah wawasan anda.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Objek Wisata Riam Kinarum, Upau

AAA – Selamat datang di Sangkay City Blog’s. Blog yang bertemakan Perjalanan di Tanah Dayak kali ini akan menceritakan sedikit tentang objek wisata yang ada di kab. Tabalong, Kalimantan Selatan.

Terdapat di desa Kinarum, kecamatan Upau atau berjarak hanya sekitar 4 km dari pusat kota Tanjung, ibukota kabupaten Tabalong, serta 6 km dari pusat kecamatan Upau. Yaa! Itulah lokasi dari objek wisata Riam Kinarum

Setelah berjalan sekitar 130 Meter ke tempat wisata anda akan di sambut dengan jembatan goyang dan mulai dari sinilah petualangan untuk melihat panorama alam akan dimulai.
Sebenarnya hal – hal menarik di sini adalah anda bisa melihat dan merasakan riak air yang memecah dan mengalir disela-sela batu ampar yang luas seakan menjadi irama kehidupan. Batu-batu ini juga mempunyai legenda nya sendiri bardasarkan cerita rakyat bahwa batu-batu besar ini jatuh ketika seorang sakti mandraguna mengangkatnya untuk membendung Sungai Jaing dalam upayanya menemukan putri yang hilang.

Baca juga :

Selain itu riam kinarum memiliki sumber air yang bersih dengan bebatuan yang tersusun di badan sungai membuat riam ini menjadi lebih menarik.

Sampai sekarang, Kinarum selalu menjadi tempat untuk menjalankan upacara adat, utamanya bagi masyarakat Dayak. dulu pernah terjadi banjir di riam kinarum yang memakan korban 7 orang. Untuk menebus kesalahan sekaligus sebagai penghormatan terhadap alam semesta, warga sekitar obyek wisata Riam Kinarum  yang ada di Desa Kinarum Kecamatan Upau mengadakan Ritual adat Palas Alam.

Objek wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan lokal pada saat hari libur atau hari-hari besar lainnya. Hanya saja jalur masuk atau jalan menuju tempat ini masih kurang lebar, sehingga para para wisatawan sedikit terganggu saat sedang melintas menuju riam kinarum. Apalagi bila kendaraan roda 4 saat berselisih akan membuat macet, dimana jarak yang hanya sekitar 1 km bisa memerlukan waktu sekitar 1 jam.

Untungnya di tempat ini sudah di sediakan WC umum dan Kamar mandi. Untuk para pengunjung.

Sebuah potensi wisata yang luar biasa bila dikelola secara baik oleh pemerintah. Untuk wisatawan yang datang ke sini di harapkan untuk tidak merusak lingkungan dan membuang sampah sembarangan, karena dari halhal kecil seperti itulah yang dapat membawa bencana alam seperti banjir. Intinya agar kita sadar akan keindahan alam kalimantan. Siapa lagi yang dapat menjaga alam selain kita, Manusia.

Baca Juga :

Terima Kasih.

Jumat, 05 Agustus 2016

Objek Wisata Bukit Batu Tjilik Riwut

AAA – Tjilik Riwut adalah salah satu pahlawan nasional dan pendiri prov. Kalimantan Tengah. Di Kab. Katingan yang merupakan tempat kelahiran nya terdapat sebuah objek wisata spiritual untuk Balampah atau pertapaan.
Objek wisata itu di namakan “Pertapaan Pahlawan Nasional Tjilik Riwut”. Dengan kawasan yang merupakan perbukitan dengan batu – batu yang juga di kenal masyarakat dengan nama “Bukit Batu Tjilik Riwut”. Bukit batu disini juga memiliki asal usul dan sejarahnya sendiri.
Dalam artikel ini kami menggambarkan bahwa tempat wisata ini merupakan tempat yang wajib untuk anda datangi, selain untuk mengetahui tempat petapaan tjilik riwut, tempat ini juga memamerkan pesona alam dan kawasan yang masih hijau serta jika anda menaiki salah satu bukit batu tersebut anda bisa melihat luas nya hutan yang berada di sekitar kawasan objek wisata tersebut.

Jika di lihat dari jauh maka bukit batu yang menjulang tinggi akan terlihat sepertu gunung batu. Kawasan nyapun sangat luas dengan rumput – rumput hijau yang cocok untuk bersantai atau pun kemping.

Objek wisata Bukit Batu ini merupakan tempat yang mistis dan menarik untuk di kunjungi. Dengan batu – batu keramatnya seperti :
1.    Batu Keramat.
2.    Batu Tingkes.
3.    Batu Darung Bawan.
4.    Batu Kamiak.
5.    Batu Dewa.
6.    Batu Raja.
7.    Batu Gaib.
8.    Batu Sial.

Selain batu-batu di atas juga terdapat sebuah telaga Bawin Kameloh. Telaga atau sumur Bawin Kameloh ini air nya tidak pernah kering walaupun pada musim kemarau. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, apabila kita cuci muka dengan air tersebut maka bagi perempuan akan berwajah cantik serta mudah mendapatkan jodoh, bagi lelaki akan terpandang, dihormati dan disukai kaum hawa.

Tempat wisata ini hanya berjarak 50 Km dari ibu kota Kalimantan Tengah, Palangka Raya dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit.
Dengan kawasan wisata yang merupakan tempat berlibur yang cocok untuk keluarga. Di tempat ini juga di fasilitasi dengan kantin – kantin tempat membeli makanan, dan juga tidak ketinggalan dengan WC umum. 
Untuk masuk tempat wisata ini anda hanya perlu membayar rp. 5.000 dan anda sudah di suguhkan dengan destinasi wisata Kalimantan Tengah.

Rabu, 03 Agustus 2016

Mengenal Konsep Kematian dan Balian Dayak Maanyan

AAA - Dayak ma'anyan pada awalnya masih menganut kepercayaan agama nenek moyang (animisme) dan itu juga yang mepengaruhi adat serta budaya dayak ma'anyan itu sendiri.

Budaya tersebut di wariskan dari generasi ke generasi walaupun sekarang kebanyakan sekarang suku dayak ma'anyan banyak menganut agama samawi (katolik dan kristen).

Meski begitu para wadian pemungkur (tetua adat) tetap melestarikan agama nenek moyang yaitu ( hindu kaharingan ), tapi sampai sekarang tidak ada kesejangan agama pada hidup sosial masyarakat dayak itu sendiri diatara itu ada suatu mekanisme adat yang biasanya dilakukan pada acara - acara tertentu mungkin bisa di baca disini Upacara Kematian Dalam Suku Dayak.
Balian sedang melakukan ritual
Di setiap upacara adat kematian biasanya akan dilaksanan belian/wadian/belia. Tugas dari belian itu sendiri adalah berperan memanggil, mengantar dan menunjuk jalan yang berliku-liku agar sampai ke Datu Tunyung(sorga). Biasanya balian tidak bekerja sendiri balian di bantu dengan wadian pasame tugas untuk meyiapkan bahan-bahan untuk upacara adat kematian di saat upacara adat biasanya akan berlangsung lama sesuai dengan kesanggupan dari budget dari pihak keluarga yang meninggal untuk melaksanakan acara ritual tersebut dari biasanya budget untuk sekali ritual bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Untuk pelaksanaan dari upacara tersebut biasanya beragam dari 3 hari, 7 hari sampai 9 hari.

Konsep orang Maanyan tentang hidup dan kematian

Hidup bagi mereka, bukanlah suatu akhir melainkan hanya 'suatu kepergian sementara untuk berusaha (bahasa maayan = santurui) mengumpulkan harta kekayaan yang akan menjadi milik abadinya di sorga-baka. Karenanya, kebanyakan orang Maanyan itu rajin dan suka bekerja keras untuk mengumpulkan harta kekayaan bagi dia dan keluarganya, dan apabila dia meninggal maka semua harta miliknya yang penting-penting harus ikut dikuburkan. Untuk menjadi simpanan yang kekal di datu tunyung (sorga) nanti.

Hanya para belian/wadian lah yang mengetahui jalannya, karena mereka diajar untuk tugas itu dan dengan demikian "dimampukan" untuk 'berubah dan terjun terjun sementara ke wujud dan dunia roh untuk membantu menggiring roh-roh orang meninggal ke datu tunyung (sorga) dengan selamat
 
Semoga artikel ini memberi pengetahuan lebih buat kita semua tentang konsep kematian dan wadian matei

Akhir kata saya ucapkan terima kasih
tabe salamat panalu lagi

Sky    

Arti Lambang Kabupaten Banjar

AAA – Kabupaten Banjar adalah kabupaten di Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Martapura. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ± 4.688 km². Motto daerah ini adalah "Barakat" yang artinya "Berkah" (bahasa Banjar).
Berikut Motif, Warna, dan Ukuran Lambang Kabupaten Banjar :

1.    Motif Lambang
Motif lambang terdiri dari 8 bagian pokok :
a.    Berbentuk sebuah perisai dengan warna dasar biru muda berisi kuning.
b.    Bintang persegi lima warna kuning muda emas.
c.    Intan berlian warna putih persegi 12 dengan pancar 5.
d.    Bunga kapas warna putih dengan kelopak hijau tua sebanyak 8 buah.
e.    Buah padi warna kuning emas sebanyak 45 butir.
f.    Dua jalur berombak kecil warna putih diatas warna coklat.
g.    Pita berwarna putih dengan tulisan BARAKAT warna hijau.
h.    Tulisan BANJAR warna putih diatas dasar warna biru muda.

2.    Arti Motif
a.    Motif perisai bersudut 5 merupakan lambang penduduk, sebagai alat pertahanan secara kesatriaan patriotik.
b.    Bintang adalah melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa dari sila pertama falsafah negara, dimana kota Martapura Kabupaten Banjar terkenal sebagai kota syi’ar agama Islam yang di dalam sejarah Kerajaan Banjar merupakan basis penyebaran agama Islam, sehingga oleh pihak luar disebut sebagai kota Serambi Mekkah.
c.    Intan Berlian merupakan/mencerminkan ciri khas Kota Martapura dimana sekitarnya banyak terdapat tambang intan dan penggosokkan intan yang mula-mula dikerjakan secara tradisional, merupakan salah satu pencaharian utama masyarakat dan lebih dalam lagi dapat diartikan intan sebagai pelambang kepribadian yang luhur sesuai dengan Pancasila.
d.    Yaitu :
-    Lima pancaran intan berlian ditambah segi-seginya sebanyak 12 segi yang berjumlah 17, ini berarti tanggal proklamasi kemerdekaan merupakan tanggal keramat bagi bangsa Indonesia.
-    Bunga kapas sebanyak 8 buah berarti bulan Proklamasi Kemerdekaan dan sekaligus sebagai lambang sandang.
-    Butiran padi sebanyak 45 biji melambangkan tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan sebagai lambang pangan. Dengan
-    kesimpulan tanggal 17 – 8 – 1945 adalah Hari Proklamasi Kemerdekaan RI, sedangkan sandang dan pangan adalah kebutuhan pokok manusia sehari-hari.
e.    Dua jalur berombak kecil warna putih melambangkan 2 buah sungai yang bermuara di Sungai Martapura, yaitu Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa, dimana Sungai Riam Kanan inilah terdapat bendungan PLTA Ir. H. Pangeran Muhammad Noor. Warna coklat yang berada di sela 2 buah sungai melambangkan hamparan bumi Kabupaten Banjar yang secara topografis terdiri dari: daerah rawa, daerah dataran bergelombang dan daerah bukit dengan gunung/pegunungan.
f.    Tulisan BARAKAT di atas pita berwarna putih adalah moto lambang yang mempunyai arti; Barakat = dalam arti kata benda berkah, Barakat = singkatan dari kepanjangan Rakat Mufakat = Barakat Mufakat, Barakat = Singkatan dari kepanjangan Barataan Rakyat Rakat dan Barakat = singkatan dari kepanjangan Berkat ALLAH, Rasul atas Karya, Akhlak dan Taqwa.
g.    Tulisan BANJAR warna putih diatas warna biru tua merupakan ciri pusatnya suku Banjar yang pada dasarnya penduduk Kalimantan Selatan adalah Suku Banjar

3.    Warna dan Ukuran Lambang Daerah
a.    Warna terdiri dari 6 macam
1.    Biru tua menunjukan iklim tropis.
2.    Kuning Emas melambangkan kewibawaan dan kejayaan.
3.    Biru Muda melambangkan ketentraman dan kedamaian.
4.    Putih melambangkan dari pada kesucian, kearifan, dan kebijaksanaan.
5.    Hijau Tua melambangkan kesuburan.
6.    Coklat melambangkan hamparan bumi Kabupaten Banjar
b.    Ciri Khas
1.    Di puncaknya terdapat intan merupakan ibukota Kabupaten Banjar sebagai Kota Intan.
2.    Pondasi dihiasi dengan relief sejarah perjuangan rakyat Kabupaten Banjar melawan penjajah, mempertahankan/membela negara RI yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 sehingga masa pembangunan sekarang.
3.    Pancasila merupakan dasar negara kesatuan RI sehingga Kabupaten Banjar tidak terpisahkan dengan wilayah Republik Indonesia.

Senin, 01 Agustus 2016

New admin

AAA. Halo semua perkenalkan saya admin baru di blog eventorganizerbanten. kalian boleh panggil saya sky, saya bergabung dengan sangkai city.

Sebenarnya sudah lama tpi baru di bikin admin baru-baru saja oleh depri manuel yg dunu2 dan dwi bbm yg mandunu juga saat ini kami masih mengerjakan sebuah project stzzz (rahasia), kalau mau tau terus tunggu update-update selanjutnya di sangkay city

Akhir kata sampai jumpa AAA

Muntay_langit

Objek Wisata Gunung Pukang di Bahalang, Bartim

AAA – Kabupaten Barito Timur merupakan kabupaten terkecil yang ada di provinsi Kalimantan Tengah. Terletak di antara 1°2’ Lintang Utara dan 2°5’ Lintang Selatan, 114° dan 115° Bujur Timur. Dengan luas wilayah 3.834 km2.
Barito Timur juga bisa di katakan sebagai segitiga emas, karena di apit oleh 3 kabupaten yang cukup terkenal yaitu, Kab. Barito Selatan, Barito Utara, dan Kab. Tabalong.
Dari data di atas membuat Bartim menjadi pusat transportasi dan titik sentral dari ketiga kabupaten tersebut.

Sepertinya tulisan ini mulai melenceng dari judul artikel,. Artikel di atas sebenarnya hanya berbagi informasi sedikit tentang bartim.

Kembali ke judul di atas yaitu Objek Wisata Gunung Pukang di Bahalang, Bartim. Di artikel ini kami Sangkay City Blog’s dalam Perjalanan di Tanah Dayak telah melakukan exlorasi tentang keadaan alam di Bartim, dan kami pun menemukan sebuah tempat menarik yang dapat di jadikan sebagai objek wisata.

Objek wisata tersebut adalah Gunung Pukang. Ya.. Gunung Pukang terletak di KM 10 desa Amari Bura/Bahalang. Gunung Pukang sendiri meruakan salah satu gunung tertinggi di kawasan pegunungan Lalap – Bahalang, selain gunung Trubalu.

Gunung pukang sendiri merupakan gunung yang paling mudah untuk di capai, karena bisa dengan kendaraan roda 2 bisa lansung mencapai puncak. Di sini juga anda bisa melihat hampir keseluruhan dari keindahan alam dan hutan-hutan yang berada di lembah gunung, serta merupakan tempat yang cocok untuk berpiknik, karena di atas gunung tanahnya cukup rata dan aman.

Bagi yang pernah datang kesini dan menyaksikan secara lansung panorama alam dari pegunungan bahalang, pastinya secara tidak lansung akan jatuh cinta dengan alam dan kab. Barito Timur. Sedangkan bagi anda yang belum pernah ke sini, maka datanglah dan jelajahlah!!

Itulah sedikit info tentang wisata pegunungan di bahalang, yaitu gunung pukang. Tempat ini juga merupakan paling sering dikunjungi wisatawan lokal maupun luar kab. Barito timur.

Untuk informasi jalur akses ke desa bahalang, silahkan baca (di sini). Tempat lain yang kami rekomendasikan menjadi objek wisata adalah Gunung Jodoh, Gunung Trubalu, dan Air terjun Bahalang. Tempat wisata tersebut semuanya berada di desa Amari Bura, kec. Patangkep Tutui.
Terakhir, untuk yang telah membaca tulisan ini semoga bermamfaat dan dapat memberikan informasi yang anda butuhkan serta dapat memjukan sektor pariwisata daerah. Untuk pemerintah tolong perhatikan objek wisata ini!! Dan ingat jangan buang sampah sembarangan.

Terima kasih untuk Dody dan Welly dari desa Ampari Bura yang telah membantu dalam explorasi.

Tabe, Sangkay City.