Minggu, 13 November 2016

Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP)

AAA – Borneo memiliki sebuah taman nasional yang di kenal dengan Taman Nasional Tanjung Putting atau disingkat TNTP. Secara geografis menempati wilayah Kecamatan Kumai di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kecamatan Hanau serta Kecamatan Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah.
TNTP
Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional yang terletak di semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah. Tanjung Puting pada awalnya merupakan cagar alam dan suaka margasatwa dengan luas total 305.000 ha yang ditetapkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 13 Juni 1936. Selanjutnya pada tanggal 12 Mei 1984 oleh Menteri Kehutanan, Tanjung Puting ditetapkan sebagai Taman Nasional luasnya menjadi 415.040 ha yang terdiri atas Suaka Margasatwa Tanjung Puting seluas 300.040 ha, hutan produksi seluas 90.000 ha (eks HPH PT Hesubazah), dan kawasan perairan seluas 25.000 ha.

TNTP sangat istimewa karena kawasan ini merupakan ibukota orangutan di muka Bumi, sekaligus pusat rehabilitasi orangutan pertama di Indonesia.

Terdapat tiga buah lokasi untuk rehabilitasi orangutan yaitu :
-    Tanjung Harapan
-    Pondok Tanggui
-    Camp Leakey

 
Orangutan Kalimantan mempunyai bulu kemerah-merahan gelap dan tidak memiliki ekor. Sejalan dengan pertumbuhan usianya, jantan dewasa mengembangkan pipinya hingga membentuk bantalan. Semakin tua, bantalan pipinya semakin besar sehingga wajahnya terkesan seram.

Taman Nasional Tanjung Puting memiliki beberapa tipe ekosistem yang terdiri dari hutan hujan tropika dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan sekunder.

Jenis satwa langka endemik dan dilindungi di TNTP :
1.    orangutan (Pongo satyrus)
2.    bekantan (Nasalis larvatus)
3.    lutung merah (Presbytis rubicunda rubida)
4.    beruang (Helarctos malayanus euryspilus)
5.    kancil (Tragulus javanicus klossi)
6.    macan dahan (Neofelis nebulosa)
7.    kucing hutan (Prionailurus bengalensis borneoensis).

Tutupan vegetasi utama di daerah utara kawasan adalah hutan kerangas yang dihuni flora tumbuhan pemakan serangga seperti kantong semar (Nepenthes sp). Hutan rawa gambut sejati ditemukan di bagian tengah kawasan dan di tepi beberapa sungai, dan terdapat tumbuhan yang memiliki akar lutut, dan akar udara. Di sepanjang tepi semua sungai di kawasan ini terdapat hutan rawa air tawar (aluvial) sejati, memiliki jenis tumbuhan yang kompleks dan jenis tumbuhan merambat berkayu yang besar dan kecil, epifit dan paku-pakuan menjalar dalam jumlah besar.

Di daerah utara menuju selatan kawasan terdapat padang dengan jenis tumbuhan belukar yang luas, hasil dari kerusakan hutan kerangas akibat penebangan dan pembakaran. Umumnya terdapat dalam kantung-kantung di sepanjang Sungai Sekonyer dan anak-anak sungainya. Tumbuhan di daerah hulu sungai utama terdiri atas rawa rumput yang didominasi oleh Pandanus sp. dan bentangan makrofita (bakung) yang mengapung seperti Crinum sp. Di daerah pantai terdapat tutupan hutan bakau (mangrove) dan lebih jauh ke daratan yaitu di kawasan payau pada muara-muara sepanjang sungai utama, terdapat tumbuhan asli nipah (Nypa fruticans) yang tumbuh meluas ke pedalaman sejauh sungai, dan menandai kadar intrusi air payau ke darat. Untuk daerah pesisir pada pantai-pantai berpasir banyak ditumbuhi tumbuhan marga Casuarina, Pandanus, Podocarpus, Scaevola, dan Barringtonia.

Jenis-jenis tumbuhan lain yang dapat ditemui di TNTP adalah :
1.    keruing (Dipterocarpus sp)
2.    meranti (Shorea sp.)
3.    ramin (Gonystylus bancanus)
4.    jelutung (Dyera costulata)
5.    gaharu (Aquillaria)
6.    kayu lanan ulin (Eusideroxylon zwageri)
7.    sengkuang (Dracontomelon sp.)
8.    Alstonia, Baeckia, Calophyllum, Campnosperma, Castanopsis
9.    Dacrydium
10.    Dactylocladus, Diospyros, Durio, Ganua, Hopea, Jackia, Licuala, Lithocarpus, Melaleuca, Mesua, Palaquium, Rhizophora, Schima, Sonneratia, Tetramerista, dan Vatica.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
1.    Tanjung Harapan.
Merupakan stasiun pertama dalam proses rehabilitasi orangutan. Lokasi ini berada di hutan sekunder dan hutan rawa yang dilengkapi dengan wisma tamu, pusat informasi dan jalan trail.
2.    Pondok Tanggui.
Orangutan tersebut tetap diamati secara tertutup dan dihindari kontak dengan manusia.
3.    Camp Leakey.
Didirikan pada tahun 1971, berada di hutan primer dan merupakan tempat dari beberapa orangutan yang setengah liar sampai liar dan dari yang baru dilahirkan sampai usia tiga tahun (raja tua).
4.    Natai Lengkuas.
Stasiun penelitian bekantan dan pengamatan satwa lainnya melalui sungai.
5.    Sungai Buluh dan Danau Burung. Pengamatan satwa burung terutama burung migran.

Atraksi budaya di luar taman nasional :

Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Kompetisi Tradisional Rowing pada bulan Mei di Pangkalan Bun
 

Musim kunjungan terbaik : 
bulan Juni s/d September setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi :
Dengan kendaraan darat dari Pangkalan Bun ke Kumai sekitar 20 menit (8 km). Selanjutnya dari Kumai ke Tanjung Harapan menggunakan klotok selama 1,5-2 jam, atau Kumai - Natai Lengkuas selama 4 - 5 jam. Menggunakan perahu cepat dari Kumai - Tanjung Harapan selama 0,5 - 1 jam, dari Kumai - Camp Leakey selama 1,5 - 2 jam, dan dari Kumai ke Natai Lengkuas selama 1,5 - 2 jam.

Saat ini pihak balai TNTP bekerja sama dengan Orangutan Foundation International (OFI) di area Camp Leakey. Tugas mereka adalah merehabilitasi dan memantau perilaku orangutan hasil sitaan warga untuk dapat kembali diliarkan. Orangutan sitaan terssbut diharapkan dapat kembali hidup bebas di habitat asli mereka. TNTP adalah tempat paling sempurna untuk melihat langsung kehidupan hewan menakjubkan itu di alam liar.

Tidak hanya menaungi flora-fauna yang luar biasa, TNTP juga sangat penting bagi kesejahteraan penduduk setempat. Lahan basah di sini menyediakan penyeimbang lingkungan yang penting seperti pengendalian banjir, pencegahan erosi, sistem filtrasi alami dan penghasil ikan musiman yang merupakan sumber protein hewani. Selain itu, masyarakat bisa menuai keuntungan dengan memanfaatkan hasil hutan termasuk madu, lilin, kayu aromatik, serat untuk bahan baku tali dan kain, tanaman obat, lateks, resin, pestisida alami, fungisida dan masih banyak lagi.

Itulah sebabnya mengapa TNTP diakui sebagai salah satu harta yang paling berharga di Provinsi Kalimantan Tengah. Pemerintah setempat juga terus berkomitmen melindungi hutan, satwa liar dan mengelola taman dengan bijak. TNTP tidak berhenti memperoleh prestise dan pengakuan dari dunia internasional sehingga banyak pengunjung dari seluruh dunia.

Taman Nasional Tanjung Puting ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977 dan merupakan Sister Park dengan negara Malaysia.

Berikut daftar Taman Nasional yang ada di Kalimantan :
1.    TNBBBR
2.    TNBK
3.    TNTP

4.    TNDS
5.    TNGP
6.    TNKM
7.    TNK
8.    TNS

 
Terima kasih telah berkunjung ke sangkay city blog, tabe! Andri aria atei..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar