Sabtu, 08 Oktober 2016

Tari Kancet Papatai Dayak Kenyah

AAA – Tari Kancet Papatai adalah tarian perang tradisional masyarakat suku Dayak di Kalimantan timur. Tarian ini merupakan kesenian tradisional dalam bentuk tari-tarian perang yang bercerita tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah yang sedang berperang melawan musuh. Tarian ini juga menggambarkan tentang keberanian para pria atau ajai suku Dayak Kenyah dalam berperang, mulai perang sampai dengan upacara pemberian gelar bagi pria atau ajai yang sudah berhasil mengenyahkan musuhnya.
Gerakan Tarian Kancet Papatai di dominasi oleh gerakan yang gesit, lincah dan juga akrobatik. Kancet Papatai diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik sampe. Gerakan saling serang dengan gerakan yang gesit di padukan dengan seni tari yang indah membuat tarian ini terlihat mempesona. Pada gerakannya tarian ini di awali dengan tarian dan gerakan teatrikal dari para penari. Kemudian di lanjutkan dengan gerakan dan teriakan yang saling memprovokasi. Lalu setelah itu akan muncul gerakan saling serang dari kedua penari. Namun sering kali saat gerakan saling serang tersebut ada gerakan jeda, yaitu saat di mana mereka terlihat beristirahat namun masih dengan kuda kuda dan di selingi dengan gerakan tari berputar - putar yang menggambarkan mereka selalu siap siaga apa bila ada serangan mendadak dari musuh.

Dalam pertunjukannya, Tari Kancet Papatai di bawakan oleh dua penari laki laiki yang di balut dengan busana adat Dayak kenyah Kalimantan timur yang biasa di sebut dengan sapei sapaq. Sapei sapaq pada umumnya berwarna dasar hitam yang di hiasi dengan manik manik berwarna kontras. Pada bagian atas biasanya pakaian yang berbentuk seperti rompi, dan bagian bawah berbentuk cawat yang biasa di sebut dengan abet kaboq. Hiasan manik – manik berwarna cerah ini menurut masyarakat suku Dayak kenyah merupakan simbol yang menggambarkan kecintaan masyarakat Dayak kenyah akan alam, keharmonisan dan perbedaan.

Dalam pertunjukan Tari Kancet Papatai, para penari di lengkapi dengan Mandau asli dan juga perisai untuk bertahan, sehingga aksi saling serang yang di lakukan kedua penari tersebut terlihat menegangkan. Dalam tarian ini juga di iringi dengan iringan music khas Dayak kenyah seperti sape. Sehingga membuat suasana pada pertunjukan tersebut terasa lebih hidup dan membuat penonton terhanyut dalam pertunjukan tari yang menakjubkan.

Dalam perkembangannya, Tari Kancet Papatai ini sering di pentaskan dalam acara menyambut tamu kehormatan atau pada kegiatan budaya lainnya. Tarian ini juga bisa temukan di berbagai acara festival budaya di Indonesia. Tari Papatai ini merupakan salah satu tarian yang menjunjung keharmonisan dan nilai nilai warisan budaya yang patut di jaga dan di lestariakan.

#the city of bbm. Tabe!

ref : negerikuindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar